Keutamaanibadah di zaman fitnah sangat besar. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk istikamah dalam beribadah terutama di zaman penuh fitnah. Lantas, apa keutamaan ibadah di zaman fitnah?

Fitnah menjadi tema yang menarik untuk dikaji mengingat banyaknya bencana-bencana atau musibah-musibah yang terjadi di berbagai negara termasuk di Indonesia. 

Dalam Al Quran, fitnah termasuk istilah untuk merujuk sesuatu yang tidak disenangi, selain bala, musibah dan azab.

Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah sebagaimana dilansir dari lama iainponorogo menjelaskan, kata fitnah berasal dari kata fatana yang bermakna dasar membakar logam emas atau perak untuk mengetahui kemurniannya. Kata ini dalam Al Quran terulang sebanyak 60 kali dengan aneka macam arti, sesuai dengan konteks ayatnya, 30 diantaranya menggunakan kata fitnah. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fitnah diartikan sebagai perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran dengan maksud untuk menjelakkan orang lain.

Namun, dalam istilah Al Quran, fitnah memiliki beragam makna di antaranya kekacauan, pembunuhan, pemerkosaan, cobaan, peperangan, ujian dan bencana. Fitnah dalam artian positif dalam Al Quran digambarkan dengan anak, harta, perempuan dan tahta.

Karena itu, Muslim patut mewaspadai fitnah akhir zaman dengan tetap istikamah menjalankan ibadah sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah SAW.

الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ

Latin: Al'ibadatu fil harji kahijratin ilayya

Artinya: Beribadah pada masa-masa fitnah, pahalanya laksana berhijrah kepadaku. (H.R. Muslim dalam shohihnya, Jilid: 4/2268 dan Tirmidzi dalam sunannya, Jilid: 4/489).

Yang dimaksud haraj dalam hadits di atas adalah fitnah, godaan, ujian dan ketidakjelasan urusan manusia antara yang berpahala dan yang menimbulkan dosa. 

Dilansir dari laman darularifinjambi.ponpes, dewasa ini fitnah atau godaan ada di mana-mana, seperti fitnah televisi, medsos, berita hoaks, banyaknya tempat hiburan dan kemaksiatan, yang kesemuanya menjadi godaan bagi manusia untuk berbuat kemaksiatan dan meninggalkan aktivitas ibadah. 

Dengan banyaknya godaan tersebut, beribadah pada masa sekarang pahalanya besar sekali, yaitu laksana pahala hijrah kepada Rasulullah.

Lantas, apa saja keutamaan ibadah di zaman yang penuh fitnah sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas?

5 Keutamaan Ibadah di Zaman Fitnah

1. Dihapuskan Dosa-Dosanya

Keutamaan ibadah di zaman fitnah pertama yakni Allah janjikan kepada orang yang berhijrah adalah dihapuskan kesalahan-kesalahan dan diampuni dosa-dosa mereka. Allah berfirman dalam surat Ali Imran: 195

فَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَأُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِمْ وَأُوذُوا۟ فِى سَبِيلِى وَقَٰتَلُوا۟ وَقُتِلُوا۟ لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلثَّوَابِ

2. Ditinggikan Kedudukannya

Keutamaan ibadah di zaman fitnah selanjutnya akan ditinggakan kedudukannya. Allah berjanji bagi orang-orang yang mendapatkan keutamaan Iman, hijrah, serta jihad dijalan-Nya dengan harta dan jiwa mereka, mereka akan mendapakan derjat yang mulia disisi Allah swt,. Allah berfirman dalam surat Attaubah: 20

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ

“Oang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”

3. Jaminan Surga

Keutamaan ibadah di zaman fitnah berikutnya yakni Allah SWT menjanjikan kepada hamba-Nya yang berhijrah berupa surga yang akan kekal didalamnya. Allah berfirman:

يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُم بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَٰنٍ وَجَنَّٰتٍ لَّهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُّقِيمٌ

“Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal”.

4. Diberi keluasan Rezeki

Keutamaan ibadah di zaman fitnah lainnya diberi keluasan rezeki. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surat An Nisa:100

وَمَن يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يَجِدْ فِى ٱلْأَرْضِ مُرَٰغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ ٱلْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

5. Diberikan Jalan Keluar

Keutamaan ibadah di zaman penuh fitnah selanjutnya akan diberikan jalan keluar terbaik dari Allah, sebagaimana doa dari 7 pemuda ashabul kahfi yang mengasingkan diri dikejar Raja Diqyanus.

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Rabbanaa aatinaa min ladunka rahmataw wahayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa

Artinya: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami"(QS. al-Kahfi; 10)

Doa ini selalu dibaca oleh Ashabul Kahfi (penghuni gua) ketika dikejar, serta diintimidasi oleh raja kejam dari Romawi yang bernama Dikyanus sebagai penyembah berhala. Raja ini mempunyai kebiasaan membantai orang yang selalu menentangnya, serta selalu menyembelih hewan ternak yang dipersembahkan untuk berhala.

Hal ini seperti keterangan dalam Tafsir al-Baghawi. maka ketika kita tidak menemukan jalan keluar dalam masalah yang dihadapi, maka bacalah doa ini.

Menurut Imam Baidhawi dalam Tafsir-nya, keutamaan doa ashabul ini berisi tentang permintaan Rahmat Allah agar selalu turun, karena akan mendatangkan ampunan, serta mempermudah datangnya rizki, dan membawa kesentosaan serta keamanan dari musuh. Syekh Nawawi al-Bantani menambahkan, doa ini bertujuan untuk dimudahkan dalam segala urusan, terutama agar tercapai keinginan yang diharapkan.

Demikian uasan mengenai keutamaan ibadah di zaman fitnah yang penuh tantangan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya agar selalu istiqamah menjalankan ibadah.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network