BONTANG, iNews.id - Tiga jalur alternatif perjalanan dari Bontang ke Samarinda, dua kota penting di Provinsi Kalimantan Timur. Rute jalan ini memang kerap padat bagi masyarakat, pekerja industri, hingga wisatawan.
Selain jalur utama via Jalan Poros Bontang–Samarinda, kini tersedia tiga jalur alternatif yang bisa dipilih untuk menghindari kemacetan, mempercepat waktu tempuh atau sekadar menikmati panorama alam Kalimantan Timur yang memesona.
Sebelum membahas jalur alternatifnya, perlu diketahui Bontang dikenal sebagai kota industri dan energi. Terletak di pesisir timur Kalimantan Timur (Kaltim) kota ini menjadi rumah bagi sejumlah perusahaan besar.
Meski berstatus kota kecil dengan luas wilayah hanya sekitar 497 km², Bontang menjadi salah satu motor ekonomi utama di provinsi ini.
Sementara itu, Samarinda merupakan ibu kota Kalimantan Timur sekaligus pusat pemerintahan dan pendidikan. Kota ini berkembang pesat dengan infrastruktur modern, termasuk jalan tol, pelabuhan, dan universitas besar seperti Universitas Mulawarman.
Letaknya yang strategis membuat Samarinda menjadi penghubung penting antara kawasan pesisir, pedalaman, dan wilayah ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Jarak antara Bontang dan Samarinda sekitar 120 kilometer, dengan waktu tempuh rata-rata 3–4 jam perjalanan darat tergantung kondisi lalu lintas dan cuaca. Jalur utama menghubungkan kedua kota ini melalui Muara Badak dan Marangkayu, yang sebagian besar sudah beraspal halus namun masih terdapat beberapa titik rawan longsor dan tikungan tajam.
Hubungan ekonomi dan sosial antara dua kota ini sangat erat. Banyak warga Bontang yang beraktivitas di Samarinda, baik untuk urusan bisnis, pendidikan maupun pelayanan kesehatan. Begitu pula sebaliknya, Samarinda menjadi gerbang utama distribusi barang dan logistik menuju kawasan industri Bontang.
3 Jalur Alternatif Bontang–Samarinda:
1. Jalur Poros Marangkayu – Muara Badak (Jalur Utama dan Terpopuler)
Ini merupakan jalur utama yang paling sering dilalui kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Rute ini melewati Marangkayu, Muara Badak, dan Sambera, sebelum akhirnya masuk ke kawasan perbatasan Kota Samarinda.
- Waktu tempuh: ±3 jam (dengan kendaraan pribadi).
- Kondisi jalan: Sebagian besar beraspal halus, meski ada beberapa titik bergelombang dan rawan macet saat jam sibuk.
- Transportasi: Mobil pribadi, travel, dan bus reguler jurusan Samarinda–Bontang.
- Kelebihan: Banyak SPBU, rest area dan warung makan di sepanjang jalan.
- Kekurangan: Lalu lintas padat, terutama truk industri dan logistik.
2. Jalur Alternatif Tenggarong – Kota Bangun – Marangkayu
Bagi pengendara yang ingin menghindari padatnya jalur pesisir, rute Tenggarong–Kota Bangun–Marangkayu bisa jadi pilihan menarik. Jalur ini lebih panjang, namun menawarkan pemandangan sungai Mahakam dan hutan tropis yang indah.
- Waktu tempuh: ±4,5 jam.
- Kondisi jalan: Campuran antara aspal halus dan jalan tanah di beberapa titik.
- Transportasi: Cocok untuk kendaraan pribadi dan off-road; tidak direkomendasikan untuk bus besar.
- Kelebihan: Jalur lebih sepi dan cocok bagi yang ingin menikmati perjalanan santai.
- Kekurangan: Minim penerangan malam hari dan jarang terdapat fasilitas umum seperti SPBU atau bengkel.
3. Jalur Laut Bontang-Samarinda (via Pelabuhan Loktuan dan Pelabuhan Samarinda)
Selain darat, perjalanan antara dua kota ini juga bisa ditempuh melalui jalur laut. Moda ini menjadi alternatif nyaman bagi masyarakat yang tidak terburu-buru dan ingin menghindari risiko jalan darat yang berkelok.
- Moda transportasi: Kapal penumpang atau kapal barang yang melayani rute Bontang–Samarinda.
- Waktu tempuh: ±6–7 jam perjalanan laut (tergantung kondisi cuaca dan arus).
- Kelebihan: Aman dari kemacetan, menawarkan pemandangan laut dan pesisir yang indah.
- Kekurangan: Jadwal keberangkatan terbatas, tidak setiap hari, serta biaya sedikit lebih tinggi dari transportasi darat.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait